Warga Desa Batutulis Nanggung Bogor Sumringah Dapat BLT 900 Ribu Rupiah

BOGOR - Masyarakat Desa Batutulis Kecamatan Nangung kabupaten Bogor  sumringah saat mendapatkan bantuan langsung tunai ( BLT) yang bersumber dari Dana Desa Tahun anggaran 2022. 

Sebanyak 146 keluarga penerima manfaat (KPM) berbahagia walaupun antri untuk  menerima uang sebesar 900 ribu rupiah. 

Baca juga: TPP Cibungbulang Lakukan Verifikasi BLT Desa Ciaruten Ilir

Salah satunya Endang warga kampung Nanggewer RT 03/01 saat dimintai keterangan mengatakan dirinya sangat terbantu oleh pemerintah. 

"  Adanya bantuan ini saya sangat terbantu dalam perekonomian keluarga saya karena pekerjaan saya sebagai petani.adapun dalam bantuan yang diberikan Pemdes Batutulis saya sudah 3 kali mendapatkan bantuan langsung tunai sebesar 900 ribu rupiah", kata endang ke wartawan ( 27/09/22). 

Baca juga: Revisi UU Desa, Achmad Baidowi: Ubah Periodesasi Jabatan Kades, Tambah Dana Desa, dan Atur Perangkat Desa

Endang juga berharap Pemdes Batutulis lebih memprioritaskan warga yang kurang mampu. 

" Semoga Pemdes Batutulis selalu memperhatikan keluarga yang memang kurang mampu seperti saya, karena selama covid 19 keluarga saya bener tidak bisa bekerja. saya terimakasih kepada pemdes Batutulis dan pemerintah pusat yang telah membantu masyarakat  terdampak covid 19", ucapnya. 

Baca juga: Peningkatan Kapasitas Kepala Desa dan BPD Se Kabupaten Bekasi Diapresiasi Pemerintah

Sementara itu, Kades Batutulis Ade Supriatna panggilan keseharian Danu menuturkan bantuan tersebut bersumber dari anggaran Desa per triwulan sebesar Rp. 900.000. 

" bantuan ini anggaran dari dana desa pertiga bulan antaran bulan Juli, Agustus dan September sebesar 900 ribu rupiah  per KPM. Adapun yang saat ini mendapatkan BLT tersebut  sebanyak 146 KPM masyarakat Batutulis", ujar Danu.

Baca juga: Herman Khaeron Apresiasi Enam Poin Aspirasi Persatuan Perangkat Desa Indonesia

" Anggaran globalnya yaitu 1.306.363, 00 itupun dibagi 40 persen utuk bantuan langsung tunai (BLT), 20 persen untuk ketahanan pangan, 8 persen PPKM dan 32 persen reguler. Untuk ketahanan pangan kita budidaya ikan lele dan pakan", Pungkasnya. (Muchtar Ub).